50 Daftar Peralatan di Laboratorium dan Fungsinya

Berikut ini adalah daftar 50 macam peralatan di laboratorium yang penting beserta apa fungsinya dalam penelitian ilmiah dan eksperimen.
50 Daftar Peralatan di Laboratorium dan Fungsinya

Laboratorium adalah tempat yang sangat penting dalam dunia penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Berbagai peralatan digunakan untuk membantu para ilmuwan, peneliti, dan mahasiswa dalam melakukan eksperimen, analisis, dan pengujian. Setiap alat memiliki fungsi dan karakteristik tertentu, dan pemahaman yang baik tentang peralatan ini sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat dan andal. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 50 macam peralatan laboratorium yang sering digunakan dan fungsinya.

Apa itu Peralatan Laboratorium?

Peralatan laboratorium adalah alat dan instrumen yang digunakan dalam lingkungan laboratorium untuk melakukan eksperimen, pengujian, analisis, dan penelitian. Alat-alat ini membantu para ilmuwan, peneliti, dan mahasiswa untuk mengukur, mencampur, memanaskan, mendinginkan, dan menganalisis berbagai bahan dan senyawa.

Maka dari itu coba anda lihat berikut ini apa saja macam-macam peralatan labiratorium yang biasanya sering anda lihat berikut ini.

Daftar Peralatan Laboratorium dan Fungsinya

Berikut adalah 50 macam-macam peralatan laboratorium beserta fungsinya yang mesti anda ketahui, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)

Labu Kjeldahl (Kjeldahl Flasks)

Labu Kjeldahl adalah alat laboratorium yang dirancang khusus untuk analisis nitrogen dalam senyawa organik, yang merupakan langkah penting dalam menentukan kandungan protein dalam suatu sampel. Alat ini dinamai berdasarkan nama ahli kimia Denmark, Johan Kjeldahl, yang mengembangkan metode ini pada akhir abad ke-19. Labu Kjeldahl memiliki bentuk yang khas, biasanya terbuat dari kaca, dengan leher panjang dan dasar yang lebar. Desain ini memungkinkan pengendapan dan pemisahan yang efektif selama proses analisis.

2. Spatula Laboratorium (Lab Spatulas)

Spatula Laboratorium (Lab Spatulas)

Spatula laboratorium adalah alat yang digunakan untuk menangani, memindahkan, atau mengukur bahan kimia padat dalam laboratorium. Alat ini biasanya terbuat dari bahan tahan korosi seperti stainless steel, nikel, atau plastik tertentu yang tahan terhadap bahan kimia agresif. Bentuk spatula bisa bervariasi, tetapi umumnya memiliki bilah yang datar atau sedikit melengkung dengan pegangan yang kokoh, memudahkan pengguna untuk memanipulasi bahan kimia dengan presisi.

3. Labu Destilasi (Distillation Flask)

Labu Destilasi (Distillation Flask)
Labu destilasi adalah alat laboratorium yang dirancang khusus untuk digunakan dalam proses destilasi, yaitu teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponennya. Labu ini memiliki bentuk khas dengan leher panjang dan badan bulat yang memungkinkan penguapan dan kondensasi cairan secara efisien. Labu destilasi biasanya terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap suhu tinggi dan bahan kimia korosif, menjadikannya ideal untuk berbagai aplikasi laboratorium.

4. Cawan Petri (Petri Dish)

Cawan Petri (Petri Dish)

Cawan Petri, juga dikenal sebagai Petri dish, adalah wadah berbentuk bulat, datar, dan dangkal yang biasanya terbuat dari kaca atau plastik. Cawan ini dinamai berdasarkan nama ahli bakteriologi Jerman, Julius Richard Petri, yang pertama kali memperkenalkannya pada tahun 1887. Cawan Petri memiliki penutup yang pas, namun longgar, memungkinkan pertukaran gas dengan lingkungan sekitarnya tanpa risiko kontaminasi. Wadah ini adalah peralatan laboratorium yang sangat penting dalam bidang mikrobiologi, biologi sel, dan berbagai penelitian ilmiah lainnya.

5. pH Meter (pH Meter)

pH Meter (pH Meter)

pH meter adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Alat ini mengukur pH, yang merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam larutan. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14, di mana pH 7 dianggap netral, pH di bawah 7 adalah asam, dan pH di atas 7 adalah basa. pH meter biasanya terdiri dari sebuah probe (elektroda) yang terhubung ke perangkat elektronik yang menampilkan nilai pH. Alat ini sangat penting dalam berbagai aplikasi laboratorium, industri, dan lingkungan.

6. Hot Plate (Hot Plate)

Hot Plate (Hot Plate)
Hot plate atau pelat pemanas adalah perangkat laboratorium yang digunakan untuk memanaskan bahan kimia atau sampel. Perangkat ini terdiri dari permukaan datar yang terbuat dari bahan tahan panas, seperti keramik atau logam, yang dipanaskan oleh elemen pemanas listrik yang berada di bawahnya. Hot plate sering digunakan sebagai alternatif untuk pembakar Bunsen, terutama dalam lingkungan yang memerlukan pemanasan seragam dan kontrol suhu yang lebih baik. Hot plate juga biasanya dilengkapi dengan kontrol suhu yang memungkinkan peneliti untuk mengatur suhu pemanasan secara presisi.

7. Desikator (Desiccators)

Desikator (Desiccators)

Desikator adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan atau sampel dalam kondisi kering. Desikator terdiri dari wadah tertutup yang sering kali terbuat dari kaca atau plastik dan dilengkapi dengan tutup yang rapat. Di dalam desikator, biasanya terdapat bahan pengering (desikan) seperti silica gel atau kalsium klorida yang menyerap kelembapan dari udara di dalam wadah, sehingga menjaga lingkungan yang kering. Desikator digunakan untuk melindungi bahan-bahan yang sensitif terhadap kelembapan, seperti reagen kimia, sampel biologis, dan bahan farmasi.

8. Klem dan Statif (Clamps and Statives)

Klem dan Statif (Clamps and Statives)

Klem dan statif adalah dua alat laboratorium yang sering digunakan bersama-sama untuk mendukung, menahan, dan mengamankan berbagai peralatan laboratorium selama eksperimen. Statif adalah penyangga vertikal yang biasanya terbuat dari logam dan dilengkapi dengan alas yang kokoh untuk stabilitas. Klem adalah alat yang dapat dipasang pada statif untuk memegang tabung reaksi, buret, kondensor, dan alat lainnya dengan aman.

9. Kawat Kasa (Wire Gauze)

Kawat Kasa (Wire Gauze)
Kawat kasa adalah alat laboratorium yang terdiri dari jaring logam yang biasanya dibuat dari baja tahan karat atau nikel-krom. Kawat kasa umumnya berbentuk persegi dengan ukuran bervariasi, tergantung kebutuhan eksperimen. Di bagian tengahnya, kawat kasa sering kali dilengkapi dengan lapisan tipis bahan keramik yang berfungsi untuk mendistribusikan panas secara merata saat dipanaskan. Kawat kasa digunakan sebagai penyangga dan penyebar panas untuk berbagai alat gelas laboratorium, seperti gelas beaker, gelas ukur, dan labu Erlenmeyer, saat dipanaskan di atas pembakar Bunsen.

10. Botol Semprot (Squeeze Bottle)

Botol Semprot
Botol semprot, juga dikenal sebagai botol tekan atau squeeze bottle, adalah peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan plastik fleksibel, seperti polietilen atau polipropilena. Botol ini dilengkapi dengan tutup yang memiliki nozzle atau lubang kecil yang memungkinkan cairan di dalamnya disemprotkan atau diteteskan dengan mudah ketika botol ditekan. Botol semprot tersedia dalam berbagai ukuran dan desain, sesuai dengan kebutuhan spesifik di laboratorium.

11. Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

Pembakar Bunsen
Pembakar Bunsen adalah peralatan laboratorium yang dirancang untuk menyediakan sumber panas dengan nyala api yang stabil dan terkontrol. Ditemukan oleh Robert Bunsen pada abad ke-19, alat ini terdiri dari tabung logam yang mengeluarkan gas, seperti metana atau butana, yang kemudian dicampur dengan udara untuk menghasilkan nyala api. Pembakar Bunsen biasanya digunakan dalam berbagai eksperimen laboratorium yang memerlukan pemanasan, sterilisasi, atau pembakaran.

12. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)

Pipet Ukur
Pipet ukur adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan memindahkan volume cairan dengan presisi yang tinggi. Pipet ini memiliki skala pengukuran di sepanjang sisi tubuhnya, yang memungkinkan pengguna untuk mengeluarkan cairan dalam volume tertentu. Pipet ukur tersedia dalam berbagai ukuran dan dapat terbuat dari berbagai material, termasuk kaca dan plastik, untuk memenuhi kebutuhan spesifik di laboratorium.

13. Gelas Piala (Measuring Cylinders)

Gelas Piala
Gelas piala, atau sering disebut gelas ukur, adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur volume cairan dengan tingkat akurasi yang baik. Gelas piala biasanya terbuat dari kaca borosilikat atau plastik, dan memiliki bentuk silinder yang tinggi dan sempit dengan skala pengukuran yang tercetak di sisi. Desainnya memungkinkan pengguna untuk mengamati volume cairan secara langsung dari sampel tanpa perlu menuangkannya ke dalam wadah lain.

14. Cawan Porselin (Dishes Porcelain)

Cawan Porselin (Dishes Porcelain)
Cawan porselin adalah alat laboratorium berbentuk dangkal yang terbuat dari bahan porselin, yang merupakan jenis keramik yang dibakar pada suhu tinggi untuk menghasilkan material yang kuat dan tahan terhadap panas. Cawan ini biasanya memiliki sisi datar dan tepi yang sedikit melengkung, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menampung, mencampur, dan mengamati bahan kimia. Cawan porselin tersedia dalam berbagai ukuran dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan di laboratorium.

15. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Labu Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer adalah alat laboratorium berbentuk kerucut yang memiliki dasar datar dan leher yang sempit. Dikenal juga dengan nama labu konis, alat ini terbuat dari kaca borosilikat atau plastik yang tahan panas dan kimia. Desain uniknya memudahkan pengguna untuk mengaduk cairan tanpa risiko tumpah, serta memungkinkan untuk digunakan dalam berbagai aplikasi laboratorium.

16. Corong Pemisah (Separatory Funnels)


Corong pemisah
Corong pemisah, atau separatory funnel, adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memisahkan dua atau lebih cairan yang tidak saling bercampur (immiscible) berdasarkan perbedaan densitasnya. Biasanya terbuat dari kaca atau plastik, corong pemisah memiliki bentuk seperti corong dengan leher yang panjang dan kerucut di bagian bawah yang dilengkapi dengan katup atau kran. Corong pemisah sangat penting dalam proses ekstraksi, di mana komponen yang berbeda dari campuran dipisahkan untuk analisis lebih lanjut.

17. Rak Tabung Reaksi (Test Tube Rack)

Rak tabung reaksi
Rak tabung reaksi adalah alat laboratorium yang dirancang untuk menyimpan dan menampung tabung reaksi dengan aman dan teratur. Biasanya terbuat dari bahan plastik, kayu, atau logam, rak ini memiliki beberapa lubang yang dapat menampung tabung reaksi dalam posisi tegak. Desain ini tidak hanya mencegah tabung reaksi terjatuh atau pecah, tetapi juga memudahkan akses bagi para peneliti untuk melakukan eksperimen.

18. Indikator Universal (pH Paper Indicator)

Indikator universal
Indikator universal, atau kertas pH, adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan (pH) suatu larutan. Indikator ini terbuat dari kertas yang dilapisi dengan berbagai indikator pH, yang dapat berubah warna sesuai dengan nilai pH dari larutan yang diuji. Kertas pH sering digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk analisis kimia, penelitian biologi, dan pengujian kualitas air.

19. Kawat Nikrom (Nichrome Wire)

Kawat Nikrom

Kawat nikrom adalah kawat yang terbuat dari paduan nikel dan kromium, yang terkenal karena sifat tahan panas dan konduktivitas listriknya yang baik. Bahan ini sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan elemen pemanas, seperti pemanas listrik, dan juga sebagai alat dalam berbagai eksperimen laboratorium. Kawat nikrom memiliki ketahanan tinggi terhadap oksidasi dan korosi, menjadikannya pilihan yang ideal untuk penggunaan di lingkungan yang keras.

20. Gelas Arloji (Watch Glasses)

Gelas Arloji (Watch Glasses)
Gelas arloji, atau sering disebut sebagai "watch glass," adalah alat laboratorium berbentuk bulat dan datar yang terbuat dari kaca. Gelas ini biasanya memiliki tepi yang sedikit melengkung dan digunakan dalam berbagai aplikasi laboratorium, seperti untuk menampung bahan, mengamati reaksi, atau sebagai penutup untuk wadah lain. Gelas arloji tersedia dalam berbagai ukuran, menjadikannya alat yang fleksibel untuk berbagai eksperimen.

21. Mikroskop (Microscope)

mikroskop-
Mikroskop adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memperbesar objek kecil agar dapat dilihat dengan lebih jelas dan rinci. Mikroskop sangat penting dalam berbagai bidang, termasuk biologi, kedokteran, dan ilmu material, karena memungkinkan peneliti untuk mengamati struktur dan detail yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Terdapat berbagai jenis mikroskop, masing-masing dirancang untuk aplikasi tertentu.

22. Buret (Burets)

Buret
Buret adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan mengalirkan volume cairan dengan akurasi tinggi. Biasanya terbuat dari kaca dan dilengkapi dengan katup atau keran di bagian bawah, buret memungkinkan pengguna untuk menambahkan cairan ke dalam reaksi kimia atau larutan secara perlahan dan terukur. Buret sering digunakan dalam titrasi, yaitu proses untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan menambahkan larutan lain yang diketahui konsentrasinya.

23. Termometer Lab (Thermometer)

Termometer laboratorium
Termometer laboratorium adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tingkat akurasi yang tinggi di lingkungan laboratorium. Termometer ini biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik dan menggunakan skala Celsius (°C) atau Fahrenheit (°F) untuk menunjukkan suhu. Dalam beberapa aplikasi, termometer digital juga digunakan, yang memberikan pembacaan suhu yang lebih cepat dan lebih mudah dibaca.

24. Labu Iodium (Iodium Determination Flask)

Labu iodium
Labu iodium adalah alat laboratorium khusus yang dirancang untuk menentukan kadar iodium dalam larutan. Labu ini sering digunakan dalam analisis kimia, terutama dalam titrasi untuk mengukur konsentrasi iodium dalam berbagai sampel. Labu iodium biasanya terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap reaksi kimia dan memiliki bentuk silinder atau bulat dengan leher sempit, yang memudahkan pengukuran dan pengendapan.

25. Labu Ukur (Volumetric Flask)

Labu Ukur
Labu ukur adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur volume cairan dengan akurasi tinggi. Alat ini biasanya terbuat dari kaca borosilikat atau plastik, memiliki bentuk yang panjang dan ramping, dengan leher yang sempit dan dasar yang datar. Labu ukur dirancang untuk memudahkan pengguna dalam menyiapkan larutan dengan konsentrasi tertentu, serta memberikan hasil pengukuran yang tepat.

26. Mortar dan Alu (Mortar and Pestle)

Mortar dan Alu (Mortar and Pestle)
Mortar dan alu adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menghaluskan, menggiling, dan mencampur bahan-bahan padat menjadi bubuk atau pasta. Mortar adalah wadah berbentuk mangkuk yang biasanya terbuat dari porselen, keramik, batu, atau kaca. Alu adalah alat penggiling berbentuk batang yang terbuat dari bahan yang sama atau logam. Keduanya bekerja bersama untuk menghancurkan dan mencampur bahan dengan cara manual.

27. Gelas Beker (Beaker Glass)

Gelas Beker
Gelas beker adalah salah satu alat laboratorium yang paling umum digunakan. Terbuat dari kaca borosilikat atau plastik, gelas beker memiliki bentuk silinder dengan dasar yang datar dan bibir yang agak melebar untuk memudahkan menuang cairan. Alat ini biasanya digunakan untuk menampung, mencampur, dan memanaskan cairan dalam berbagai eksperimen kimia.

28. Pengaduk Kaca (Stirring Rod)

Pengaduk Kaca
Pengaduk kaca adalah batang panjang dan tipis yang terbuat dari kaca borosilikat atau kaca soda-lime yang tahan terhadap berbagai bahan kimia dan suhu tinggi. Alat ini memiliki ujung yang halus dan tumpul, serta permukaan yang rata dan transparan. Pengaduk kaca sering digunakan di laboratorium untuk mengaduk, mencampur, dan memindahkan cairan atau bahan kimia tanpa reaksi yang tidak diinginkan dengan bahan-bahan tersebut.

29. Tabung Reaksi (Test Tube)

Tabung Reaksi (Test Tube)

Tabung reaksi adalah alat laboratorium yang berbentuk silinder panjang dan sempit, biasanya terbuat dari kaca borosilikat atau plastik. Ujung bawahnya bulat, sedangkan bagian atasnya terbuka. Tabung reaksi digunakan untuk menampung, mencampur, dan memanaskan sejumlah kecil bahan kimia dalam berbagai eksperimen dan reaksi kimia.

30. Neraca Analitik (Analytical Balance)

Neraca Analitik

Neraca analitik adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi, sering kali hingga 0,0001 gram atau lebih kecil. Alat ini merupakan salah satu instrumen penting di laboratorium, terutama dalam bidang kimia, biologi, dan farmasi, di mana akurasi dan presisi pengukuran massa sangat krusial. Neraca analitik biasanya dilengkapi dengan penutup kaca atau pelindung untuk mencegah gangguan dari udara atau debu yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

31. Oven Laboratorium (Laboratory Oven)

Oven Laboratorium

Oven laboratorium adalah alat yang digunakan untuk mengeringkan, memanaskan, dan mensterilkan berbagai sampel dan peralatan dalam lingkungan laboratorium. Oven ini dirancang untuk mencapai dan mempertahankan suhu yang sangat tinggi dengan kontrol yang tepat, memungkinkan berbagai proses seperti pengeringan bahan kimia, pemadatan polimer, dan pensterilan peralatan. Oven laboratorium biasanya terbuat dari bahan yang tahan terhadap suhu tinggi dan memiliki insulasi yang baik untuk efisiensi energi.

32. Shaker Laboratorium (Shaker Laboratory)

Shaker laboratorium

Shaker laboratorium adalah alat yang digunakan untuk mencampur, menghomogenkan, atau mengaduk sampel cairan secara otomatis. Alat ini bekerja dengan memberikan gerakan goyang, getar, atau putar pada wadah sampel seperti tabung reaksi, labu Erlenmeyer, atau beaker. Shaker laboratorium sangat penting dalam berbagai aplikasi ilmiah, termasuk biologi, kimia, dan penelitian medis, di mana homogenitas sampel sangat krusial untuk hasil yang akurat dan konsisten.

33. Corong (Funnels)

Corong (Funnels)

Corong adalah alat laboratorium yang berbentuk kerucut dengan lubang di bagian bawahnya, digunakan untuk memudahkan pemindahan cairan atau bahan padat ke dalam wadah yang lebih kecil. Alat ini dirancang untuk mengurangi tumpahan dan memastikan bahwa semua materi dapat dipindahkan dengan efisien. Corong tersedia dalam berbagai ukuran dan material, termasuk plastik, kaca, dan keramik, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik di laboratorium.

34. Magnetik Stirer (Magnetic Stirrer)


Magnetik Stirer
Magnetic stirrer, atau pengaduk magnetik, adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mencampur atau mengaduk cairan secara otomatis dengan menggunakan medan magnet. Alat ini bekerja dengan mengandalkan magnet kecil yang terpasang pada batang pengaduk, yang berputar dalam mangkuk atau wadah berisi cairan. Pengaduk magnetik sangat berguna dalam berbagai aplikasi di laboratorium kimia, biologi, dan bidang penelitian lainnya, di mana pencampuran yang merata dan konsisten sangat diperlukan.

35. Piknometer (Laboratory Pycnometer)Piknometer (Laboratory Pycnometer)

Piknometer adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur densitas atau massa jenis suatu cairan atau padatan dengan akurasi tinggi. Alat ini biasanya terbuat dari kaca atau bahan inert lainnya dan memiliki volume yang diketahui secara tepat. Piknometer bekerja berdasarkan prinsip Archimedes, di mana massa jenis suatu zat dapat dihitung dengan membandingkan massa zat tersebut dengan massa jenis cairan yang mengisi piknometer.

36. Botol Penetes (Dropping Bottles)

Botol Penetes (Dropping Bottles)

Botol penetes adalah alat laboratorium yang dirancang untuk mengeluarkan cairan dalam tetesan kecil dengan kontrol yang baik. Botol ini biasanya terbuat dari kaca atau plastik dan dilengkapi dengan tutup pipet atau pipet kecil di bagian atas yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol jumlah cairan yang dikeluarkan. Botol penetes sering digunakan dalam aplikasi di mana presisi dan akurasi dalam pengukuran cairan sangat penting.

37. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Pipet Tetes (Dropping Pipettes)

Pipet tetes, atau dropping pipettes, adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengambil dan mengeluarkan cairan dalam jumlah kecil, biasanya dalam bentuk tetesan. Pipet ini sering terbuat dari kaca atau plastik dan memiliki bentuk yang ramping dengan ujung yang sempit. Pipet tetes dapat digunakan secara manual atau dengan bantuan mekanisme seperti pompa untuk menarik cairan. Alat ini sangat penting dalam berbagai aplikasi laboratorium, termasuk analisis kimia, biologi, dan farmasi.

38. Kaki Tiga (Tripod)

Kaki Tiga (Tripod)

Kaki tiga, atau tripod, adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menahan peralatan lain, seperti labu, beaker, atau tabung reaksi, pada posisi yang stabil saat melakukan berbagai percobaan. Tripod terdiri dari tiga kaki yang saling terhubung, memberikan dukungan yang kokoh dan seimbang. Alat ini sering terbuat dari bahan logam atau plastik dan memiliki permukaan datar di atasnya, di mana peralatan laboratorium dapat ditempatkan. Kaki tiga sangat penting dalam proses pemanasan, pengadukan, atau eksperimen yang memerlukan kestabilan peralatan.

39. Sentrifuge (Centrifuge)

Sentrifuge (Centrifuge)

Sentrifuge adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memisahkan komponen dari campuran cairan berdasarkan densitasnya dengan menggunakan gaya sentrifugal. Alat ini berfungsi dengan memutar tabung atau wadah berisi sampel pada kecepatan tinggi, sehingga komponen yang lebih berat terpisah dari komponen yang lebih ringan. Sentrifuge sering digunakan dalam berbagai bidang, termasuk biologi, kimia, dan kedokteran, untuk proses pemisahan, pemurnian, dan analisis sampel.

40. Corong Buchner (Buchner Funnels)

Corong Buchner (Buchner Funnels)

Corong Buchner adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memisahkan padatan dari cairan melalui proses filtrasi. Corong ini terbuat dari bahan seperti kaca atau keramik dan memiliki bentuk yang mirip dengan corong biasa, tetapi dengan permukaan datar dan dilengkapi dengan lubang-lubang kecil di bagian bawahnya. Corong Buchner bekerja dengan memanfaatkan tekanan negatif atau vakum untuk mempercepat proses filtrasi, sehingga memisahkan padatan dengan lebih efisien dan cepat dibandingkan metode filtrasi gravitasional biasa.

41. Penjepit Tabung (Test Tube Clamp)

Penjepit Tabung

Penjepit tabung, atau test tube clamp, adalah alat laboratorium yang digunakan untuk memegang dan menjaga tabung reaksi dalam posisi yang stabil selama eksperimen. Alat ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam menangani tabung reaksi yang berisi cairan panas atau berbahaya tanpa risiko terbakar atau terkena cairan. Penjepit tabung biasanya terbuat dari bahan logam, plastik, atau kombinasi keduanya, dengan mekanisme pengunci yang memungkinkan pengguna untuk mengatur kekencangan penjepitan sesuai kebutuhan.

42. Kondensor Laboratorium (Condensers)

Kondensor Laboratorium

Kondensor laboratorium adalah perangkat yang digunakan untuk mendinginkan dan mengembalikan uap menjadi cairan dalam proses distilasi atau reaksi kimia lainnya. Alat ini berfungsi dengan cara mengalirkan air dingin melalui tabung luar, sementara uap panas dari reaksi atau distilasi mengalir melalui tabung dalam. Kondensor membantu meningkatkan efisiensi proses dengan mengembalikan bahan yang diuapkan ke dalam bentuk cair sehingga dapat dikumpulkan dan dianalisis. Terdapat beberapa jenis kondensor, seperti kondensor Liebig, kondensor Allihn, dan kondensor Graham, yang masing-masing memiliki desain dan aplikasi tertentu.

43. Gelas Beker (Beaker Glass)

Gelas Beker (Beaker Glass)

Gelas beker, atau beaker glass, adalah wadah laboratorium berbentuk silinder dengan dasar datar dan biasanya memiliki garis ukur di samping untuk menunjukkan volume cairan yang ada di dalamnya. Gelas ini umumnya terbuat dari kaca borosilikat atau plastik, sehingga tahan terhadap suhu tinggi dan berbagai bahan kimia. Gelas beker tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 50 mL hingga beberapa liter, dan sering digunakan dalam berbagai aplikasi laboratorium, termasuk pengukuran, pemanasan, pencampuran, dan reaksi kimia.

44. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Labu Erlenmeyer

Labu Erlenmeyer, yang juga dikenal sebagai labu konis, adalah wadah laboratorium berbentuk kerucut dengan leher yang sempit dan dasar yang datar. Labu ini biasanya terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas dan berbagai bahan kimia, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai aplikasi di laboratorium. Ukuran labu Erlenmeyer bervariasi, mulai dari 50 mL hingga beberapa liter, dan sering dilengkapi dengan garis ukur pada sisi luar untuk membantu pengguna mengukur volume cairan.

45. Kawat Kasa (Wire Gauze)

Kawat Kasa (Wire Gauze)

Kawat kasa adalah alat laboratorium yang terbuat dari jaring kawat logam dengan permukaan datar, yang sering digunakan sebagai alas untuk mendukung bejana laboratorium seperti gelas beker, labu, dan tabung reaksi saat pemanasan. Kawat ini biasanya terbuat dari stainless steel atau besi, sehingga tahan terhadap suhu tinggi dan bahan kimia. Permukaan kawat kasa memiliki lubang-lubang kecil yang memungkinkan panas dari sumber pemanas, seperti pembakar Bunsen, merata ke seluruh bagian bejana yang diletakkan di atasnya.

46. Pipet Volume (Volumetric Pipettes)

Pipet Volume

Pipet volume, atau volumetric pipette, adalah alat laboratorium yang dirancang khusus untuk mengukur dan memindahkan volume cairan yang tepat. Pipet ini biasanya terbuat dari kaca atau plastik, dan memiliki bentuk yang ramping dengan satu bagian bulat di tengah dan leher yang sempit di bagian atas. Pipet volumetric dilengkapi dengan garis ukur di sisi yang menunjukkan volume yang akurat. Pipet ini dikenal karena kemampuannya untuk memberikan pengukuran yang sangat tepat, sehingga menjadi alat penting dalam berbagai eksperimen kimia dan biologi.

47. Botol Timbang (Weighing Bottle)

Botol Timbang

Botol timbang adalah wadah laboratorium yang dirancang khusus untuk menampung bahan padat atau cair dalam proses penimbangan. Biasanya terbuat dari kaca, plastik, atau porselen, botol ini memiliki bentuk silindris atau bulat dengan penutup yang rapat. Botol timbang memiliki permukaan yang datar dan ukuran yang bervariasi, tergantung pada aplikasi yang diperlukan. Salah satu ciri khas dari botol timbang adalah transparansi yang memudahkan pengguna untuk melihat isi di dalamnya serta memudahkan proses penimbangan.

48. Corong (Funnels)

Corong (Funnels)

Corong funnels, adalah alat laboratorium berbentuk kerucut yang dirancang khusus untuk membantu memindahkan cairan atau bahan padat dari satu wadah ke wadah lainnya dengan cara yang lebih mudah dan teratur. Biasanya, corong terbuat dari berbagai material seperti plastik, kaca, atau logam, dan tersedia dalam berbagai ukuran untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna. Desain corong yang memiliki leher sempit dan tubuh lebar memungkinkan pengguna untuk menuangkan cairan dengan presisi, menghindari tumpahan, dan menjaga kebersihan selama proses pemindahan.

49. Shaker Laboratorium (Shaker Laboratory)

https://www.pandulab.com/2024/10/shaker-laboratorium-pengertian-harga.html

Shaker laboratorium, juga dikenal sebagai laboratory shaker, adalah alat yang digunakan untuk mencampur, menghomogenkan, atau mengaduk larutan dan campuran lainnya di laboratorium. Alat ini bekerja dengan cara bergetar atau bergerak secara horizontal, vertikal, atau orbit, tergantung pada jenis shaker yang digunakan. Shaker laboratorium biasanya dilengkapi dengan platform untuk menempatkan wadah, seperti gelas beker, tabung reaksi, atau cawan petri.

50. Tabung Reaksi (Test Tube)

Tabung reaksi adalah wadah laboratorium berbentuk silindris dan umumnya terbuat dari kaca atau plastik, yang digunakan untuk menyimpan, mengaduk, atau melakukan reaksi kimia dalam jumlah kecil. Tabung reaksi biasanya memiliki panjang antara 10 hingga 20 cm dan berdiameter yang bervariasi. Salah satu ciri khas dari tabung reaksi adalah bagian ujungnya yang terbuka, sehingga memudahkan pengguna untuk memasukkan atau mengeluarkan bahan. Beberapa tabung reaksi juga dilengkapi dengan penutup, baik yang terbuat dari karet maupun plastik, untuk mencegah penguapan atau kontaminasi.

Kesimpulan

Dalam dunia laboratorium, pemahaman tentang alat laboratorium yang digunakan sangatlah penting. Setiap alat memiliki fungsinya masing-masing dan berkontribusi pada keberhasilan eksperimen. Dengan mengetahui 50 macam peralatan laboratorium yang telah dibahas di atas, diharapkan Anda dapat lebih menghargai dan memanfaatkan alat-alat ini dengan bijak dalam penelitian dan pendidikan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang dunia laboratorium.

Saya adalah seorang penulis atau Blogger dari Bandung, saya hobi menulis dan menjadi seorang Blogger pada tahun 2016 sampai sekarang.
Silahkan hubungi kamiOnline
Halo, ada yang bisa kami bantu? Silahkan Tekan Mulai!
Mulai